Sabtu, 25 Desember 2010

PENGENALAN AIDS PADA DUNIA LUAR




PUSKESMAS KEDUNGJATI
Mempersembahkan :
PENGENALAN
AIDS PADA GENERASI MUDA
OLEH
SHOUBARI
( PROMOSI KESEHATAN )

Mari kita selamatkan generasi yad……

PENCEGAHAN di masyarakat/umum:
Ø  pendekatan agama & ketahanan keluargaé
Ø  pendidikan sebaya/ pemberdayaan remaja dan generasi muda: “say NO to drugs & free sex”é
Ø  Penjangkauan di tempat kerja: fokus lelaki !!
Ø  Pemberdayaan & perlindungan perempuan dan remaja puteri



PENCEGAHAN HIV/AIDS Pribadi
A.   Abstinent         : tidak berbubungan sex
B.   Be faithful       : baku setia dengan pasangannya.
C.   Consistent        : Konsisten menggunakan alat pelindung.
D.  Don’t               : Don’t use sharing needle(jangan gunakan jarum suntik tidak steril).
E.   Education        : Embuskan Informasi HIV/AIDS & IMS



APAKAH HIV ITU ?
          HIV (Human Immunodeficiency Virus) à Retrovirus à virus RNA
          Virus yang menumpang hidup dan merusak sistem kekebalan tubuh (Limfosit T helper à reseptor CD4) à mudah terjangkit penyakit infeksi
          Virus ini ada di:
          Darah
          Cairan sperma
          Cairan Vagina
          Air Susu Ibu (ASI)

Struktur HIV
Envelop
 gp 120
 gp41
Enzym
Reverse transcriptase
Integrase
 Protease
Inti
 P17 (matrix)
 P24 (kapsid)
 P7/P9 (nucleocapsid)

 

















Siklus Infeksi HIV



Apakah AIDS?

         AIDS (Acquired  Immune Deficiency Syndrome)
         Kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus HIV
         Pasien HIV + belum tentu AIDS
         Perlu waktu 5-10 tahun HIV + à AIDS





Pasien AIDS

         Sistem kekebalan tubuh dirusak virus HIV
         Serangan penyakit yang tidak berbahaya à sebabkan sakit à meninggal
         Meninggal bukan o.k virus HIV tapi o.k penyakit lain yg mestinya bisa ditolak

Mengapa HIV-AIDS perlu diperhatikan?

         Belum ada obat/vaksin cegah virus HIV
         Terinfeksi virus HIV à pembawa & penular seumur hidup
         Hampir semua pasien AIDS meninggal 3-5 th setelah gejala pertama ditemukan

Siapa risiko tinggi tertular HIV?
         Punya banyak pasangan sex (WPS/PPS & pelanggan, mucikari, homosex, waria)
         Pengguna narkotika suntikan
         Pasangan pengidap HIV-AIDS
         Bayi dari ibu HIV-AIDS
         Penerima transfusi darah

Bisakah HIV + à - (negativ)?

         Tidak bisa. Sekali dinyatakan HIV + à seumur hidup HIV +
         Setelah HIV +   nantinya à AIDS





Infeksi Oportunistik (ikutan)

         Kandidiasis mulut - esofagus               80,8 %
         Tuberkulosis                                       40,1 %
         Sitomegalovirus                                   28,8 %
         Ensefalitis toksoplasma                       17,3 %
         Pneumonia P. carinii (PCP)                13,4 %
         Herpes simpleks                                 9,6 %
         M. avium kompleks (MAC)                4,0 %
         Kriptosporodiosis                                2,0 %
         Histoplasmosis paru                            2,0 %
                                                                                (Sumber: Syamsuridjal Djauzi, 2004)

Kapan kita menduga pasien HIV-AIDS?

         Ada gejala HIV-AIDS
         Ada perilaku berisiko tertular:
         Pengguna narkoba (bekas suntikan di lengan)
         Riwayat berganti-ganti pasangan sex, Berhubungan sex dengan Risiko tinggi HIV
         Bayi dari ibu HIV positif
Kapan Tes HIV dilakukan?

a.       Curiga tertular HIV
b.      Ada gejala AIDS
c.       Sebelum dan sesudah tes HIV perlu  konseling (pemberian informasi yang lengkap) à VCT (Voluntary counseling test)
d.      Diperlukan Informed Consent (persetujuan tertulis dari YBS)

Dimana Tes HIV?

         Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda)
         Biaya Rp 225.000,- (untuk Tes HIV dengan 3 reagent yang berbeda)
         Lab RS Dr Kariadi Semarang (Dipstick)
         Lab RS Panti Wilasa Citarum (Rapid Test)
         Lab Klinik Swasta: Prodia Semarang
         Laboratorium Klinik RS Panti Rahayu (YAKKUM) Purwodadi (Rapid Test) à Gratis Sept 07 s/d donatur stop

Jika Tes HIV Non-Reaktiv

         Jelaskan hasil Non-Reaktiv / negativ bukan berarti bebas HIV
            (Mungkin masuk periode jendela)
         Hindari faktor risiko penularan HIV
         Ulangi tes HIV 2-3 bulan lagi

Kapan dinyatakan Reaktiv HIV?

         3 CARA TES: Rapid Tes (dengan 3 Metoda yang berbeda), ELISA, Western blot
         Tes Elisa :3x dengan Reagen yang berbeda
         WHO: Dipstick 3x dengan reagent yang berbeda.
         Apalagi kalau ada faktor risiko penularan
         Jika baru satu kali (skrining PMI, Check up calon TKI) à belum bisa dinyatakan Reaktiv HIV.

Jika tes HIV Reaktiv

         Siapkan mental untuk menerima hasil + (Hindari keinginan untuk bunuh diri)
         Hindari faktor risiko penularan
         Perlu perawatan dan dukungan moral (keluarga, sahabat, LSM=pendampingan)
         Evaluasi kapan perlu obat ARV (Anti Retro Viral = obat penekan virus HIV)


Text Box: HIV Reaktiv
Dengan
Gejala klinis AIDS
atau
Tes CD4 < 200
atau
Limfosit total < 1200Kapan pengobatan ARV dimulai?










ARV (Anti Retroviral Virus)

         Bekerja langsung hambat replikasi (penggandaan diri) HIV
         Terapi Antiretroviral (HAART = HIV-AIDS Antiretroviral Therapy) dg mengkombinasi beberapa ARV
         Tujuan: viral load (jumlah virus dalam darah) à sangat rendah à tidak terdeteksi

3 Golongan ARV

1.      Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI)
1.      Hambat RNA virus à DNA
2.      Zidovudine (AZT), Lamivudine (3TC), Stavudine (D4T), Didanosine (ddI)
2.      Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI)
1.      Nevirapine (NVP), efavirenz (EFV), Delavirdine (DLV)
3.      Protease Inhibitor (PI)
1.      Hambat enzim protease
2.      Indinavir (IDV), Nelfinavir (NFV), Saquinavir (SQV), Ritonavir (RTV), Amprenavir (APV), Lopinavir/ritonavir (LPV/r)

Monitor Pengobatan ARV?
         Efek samping:
         Mual, muntah
         Diare
         Sakit kepala
         Impian yang aneh
         Tes CD4 tiap 6 bulan
         Tes Hb, SGOT-SGPT tiap 6 bulan
         Kepatuhan minum obat (08.00 & 20.00)

EFEK SAMPING
         Zidofudine: Anemia, neutropieni, intoleransi GI, sakit kepala, sulit tidur
         Lamivudine: Sedikit toksis, asidosis laktat
         Stavudine: Pankreatitis, nuropati perifer, lipoatrofi
         Nevirapine: ruam kulit, Sindrom Stevens Johnson, SGOT-SGPT , hepatitis
         Nelfinavir: diare, hiperglikemi, lipodistrofi

ARV bagi Ibu hamil HIV +

         Nevirapine
         Ibu: Nevirapine 200 mg dosis tunggal saat persalinan
         Bayi: 2 mg/kg BB dosis tunggal. Sebaiknya hari ke 1 atau sebelum usia 3 hari (72 jam pertama kehidupan)


Terapi Infeksi Oportunistik

      Tuberkulosis
      Pneumonia (Pneumocystis carinii)
INH, Rif, PZA, Eth, Streptomisin
Kotrimoksasol
      Infeksi Jamur
      Demam kausa (?)
      Diare kronis
      Meningitis
Gentian vi, antijamur
Parasetamol, aspirin
Loperamid
Antibiotik sesuai kausa


ARV bagi Ibu hamil HIV +

         Nevirapine
         Ibu: Nevirapine 200 mg dosis tunggal saat persalinan
         Bayi: 2 mg/kg BB dosis tunggal. Sebaiknya hari ke 1 atau sebelum usia 3 hari (72 jam pertama kehidupan)

Terapi Infeksi Oportunistik

      Tuberkulosis
      Pneumonia (Pneumocystis carinii)
INH, Rif, PZA, Eth, Streptomisin
Kotrimoksasol
      Infeksi Jamur
      Demam kausa (?)
      Diare kronis
      Meningitis
Gentian vi, antijamur
Parasetamol, aspirin
Loperamid
Antibiotik sesuai kausa

Kapan Perawatan di RS?

         HIV Reaktiv
         Dengan:
         Gejala Infeksi Oportunistik
         Memerlukan bantuan nutrisi parenteral







Pre-test Counseling

         Mencari Perilaku Berisiko Tinggi:
         Hubungan seksual dengan pasangan berisiko tinggi tanpa menggunakan pengaman
         Pengguna narkotika suntikan à pemakaian jarum secara bersama tanpa sterilisasi memadai
         Hubungan seksual yang tidak aman
         Multipartner
         Pasangan seks individu yang diketahui terinfeksi HIV
         Kontak seks per anal


HASIL Reaktiv PALSU

         Frekuensi: 0,0004% - 0,0007%
         Tidak ada faktor risiko tinggi
         Beban virus yang tidak terdeteksi (undetectable)
         CD4 normal
         Sebaiknya dilakukan pengulangan pemeriksaan serologi

PENYEBAB HASIL Reaktiv PALSU

         Autoantibodi. Terjadi pada penyakit SLE (lupus) dan Gagal Ginjal Terminal
         Vaksin HIV
         Factitious HIV infection

HASIL NEGATIF PALSU

         Potensi terjadinya negatif palsu 0,3% pada populasi prevalensi tinggi
         < 0,001% pada populasi prevalensi rendah

PENYEBAB NEGATIF PALSU

         Masa jendela (window period)
         Serokonversi umumnya 3 minggu – 3 bulan
         Seroreversi: pada stadium akhir penyakit
         Dilaporkan pada pasien yang mengalami rekonstitusi (IRIS) berkepanjangan akibat HAART (Highly Active Anti Retroviral Therapy)
         Atypical host response
         Agammaglobulinemia
         Strain tipe N atau O atau HIV-2





HASIL INDETERMINATE

         Jika 2 dari 3  metoda hasilnya Reaktiv
         Penyebab:
         Proses serokonversi (masa jendela)
         Infeksi HIV stadium lanjut
         Reaksi silang antibodi nonspesifik
         Penyakit vaskuler-kolagen
         Penyakit autoimun
         Limfoma, penyakit liver, pengguna narkotika suntik, sklerosis multipel, barusaja imunisasi
         Infeksi strain O atau HIV-2
         Technical atau clerical error

TES DIAGNOSTIK HIV

Skrining
         Enzyme-linked Immunoassay:
         EIA (Enzyme Immune Assay) atau Rapid Test
         ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay)
         Untuk HIV-1 dan HIV-2
         Aglutinasi Latek
         Untuk HIV-1

TES HIV KONFIRMASI

         Western blot (WB)
         Untuk HIV-1 dan HIV-2
         Indirect immunofluorescence antibody assay (IFA)
         Untuk HIV-1
         Radioimmunoprecipitation antibody assay (RIPA)
         Untuk HIV-1

TERAPI HIV-AIDS

         Terapi Antiretroviral
         Terapi Infeksi sekunder atau oportunistik
         Perawatan
         Dukungan sebaya atau keluarga





Tidak ada komentar:

Posting Komentar